Korsel Gak Cuma Oppa: Road Trip Edan Bikin Gue Jatuh Cinta (Plus, Minus Kagetnya)

Road Trip Mengelilingi Korea

Korsel Gak Cuma Oppa: Road Trip Edan Bikin Gue Jatuh Cinta (Plus, Minus Kagetnya)

Gue, si anak bawang yang kerjaannya ngutak-ngatik kode di depan laptop, tiba-tiba kesambet ide gila: road trip keliling Korea Selatan. Alasan? Bosan sama macet Jakarta dan drama percintaan yang itu-itu aja. Gue butuh angin segar, kimchi pedas, dan tentunya, oppa (dengan catatan, kalau nemu yang beneran oke, ya). Persiapan? Minim banget. Booking mobil rental, bikin itinerary kasar ala kadarnya, dan modal nekat plus Google Translate. Hasilnya? Lebih absurd, lebih seru, dan lebih bikin ketagihan daripada drama Korea favorit gue.

Hari 1: Seoul Shock! Dari K-Pop Sampe Ajumma Jutek


Hari 1: Seoul Shock! Dari K-Pop Sampe Ajumma Jutek

Mendarat di Incheon, napas langsung terasa beda. Udara bersih, orang-orang fashionable abis, dan di mana-mana lagu K-Pop mengalun. Gue langsung merasa insecure dengan outfit norak gue (maaf, Indonesia panas bro!). Setelah urusan rental mobil beres (agak ribet karena SIM internasional gue kayaknya kurang meyakinkan), gue langsung gaspol ke Seoul.

Seoul itu... ramen campur gado-gado. Gedung-gedung pencakar langit beradu sama kuil-kuil kuno. Fashion stylish ala Gangnam berdampingan sama ibu-ibu ajumma jutek yang hobi nyikut di pasar tradisional. Gue sempet shock culture sedikit. Sempet nyasar juga di subway yang kayak labirin, untung ada ahjussi (bapak-bapak) baik hati yang mau bantuin.

Malemnya, gue langsung terjun ke Myeongdong. Surga belanja kosmetik! Gue kalap beli sheet mask sampe koper penuh. Selain itu, nyobain street food yang bikin lidah bergoyang. Tteokbokki pedasnya nampol, odengnya gurih, dan bungeoppang (kue ikan) manisnya bikin nagih. Tapi yang paling absurd adalah ketemu cowok yang nawarin gue jadi model dadakan buat produk skincare. Gue? Jadi model? Ya kali! Tapi lumayan buat cerita lucu-lucuan.

Hari 2: Jeonju: Kota Historis yang Bikin Gue Nostalgia (Padahal Gak Pernah Kesana)


Hari 2: Jeonju: Kota Historis yang Bikin Gue Nostalgia (Padahal Gak Pernah Kesana)

Tinggalin Seoul, gue langsung tancap gas ke Jeonju, kota yang terkenal dengan hanok (rumah tradisional Korea) dan bibimbap (nasi campur). Perjalanan lumayan panjang, tapi pemandangannya oke punya. Ladang-ladang hijau, bukit-bukit yang menenangkan, dan jalanan yang mulus bikin gue betah nyetir. Sempat salah belok juga sih, gara-gara GPS ngaco, tapi jadi nemu hidden gem: desa kecil yang penduduknya ramah banget.

Jeonju Hanok Village itu kayak mesin waktu. Rumah-rumah kayu yang cantik, jalanan berbatu yang unik, dan suasana yang tenang bikin gue berasa lagi di era Joseon. Gue sewa hanbok (pakaian tradisional Korea) dan foto-foto ala-ala putri kerajaan. Norak? Bodo amat! Yang penting hepi.

Bibimbap Jeonju emang juara. Nasi, sayuran, daging, telur, dan gochujang (pasta cabai) yang dicampur jadi satu, rasanya meledak di mulut. Gue makan bibimbap sampe kekenyangan, terus jalan-jalan keliling desa, beli oleh-oleh, dan nyobain teh tradisional di kedai yang nyaman.

Hari 3: Busan: Pantai, Seafood, dan Dialek yang Bikin Bingung


Hari 3: Busan: Pantai, Seafood, dan Dialek yang Bikin Bingung

Next stop: Busan! Kota pantai yang terkenal dengan seafood segar dan dialek yang beda banget sama Seoul. Perjalanan dari Jeonju ke Busan lebih seru lagi. Gue mampir ke beberapa tempat wisata di sepanjang jalan, kayak kuil Buddha yang megah dan taman nasional yang indah.

Busan itu vibesnya beda banget sama Seoul. Lebih santai, lebih ramah, dan lebih berasa liburan. Gue langsung menuju Haeundae Beach, pantai yang paling terkenal di Busan. Airnya jernih, pasirnya putih, dan orang-orangnya asyik. Gue nyebur ke laut, main pasir, dan nyobain banana boat. Seru abis!

Malemnya, gue makan seafood di Jagalchi Fish Market. Segala macam ikan, kerang, dan kepiting segar dijajakan di pasar ini. Gue pilih sendiri seafoodnya, terus dibawa ke restoran di lantai atas untuk dimasak. Rasanya? Jangan ditanya! Segar, enak, dan bikin nagih. Sayangnya, gue agak kesulitan ngobrol sama pelayannya karena dialek Busan mereka kental banget. Untung ada Google Translate yang setia menemani.

Hari 4: Jeju Island: Pulau Dewata Versi Korea (Plus Kejutan Vulkanik)


Hari 4: Jeju Island: Pulau Dewata Versi Korea (Plus Kejutan Vulkanik)

Dari Busan, gue terbang ke Jeju Island, pulau vulkanik yang sering disebut sebagai "Hawaii-nya Korea". Ekspektasi gue tinggi banget sama pulau ini. Dan ternyata, Jeju Island emang nggak mengecewakan. Pemandangannya luar biasa indah. Gunung Hallasan yang menjulang tinggi, pantai-pantai yang eksotis, air terjun yang menawan, dan ladang-ladang teh yang hijau bikin gue terpukau.

Gue sewa motor dan keliling pulau Jeju. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah, pemandangan indah memanjakan mata, dan kebebasan terasa di setiap sudut. Gue mengunjungi Seongsan Ilchulbong Peak, kawah vulkanik yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya. Sayangnya, gue kesiangan jadi nggak kebagian sunrise. Tapi pemandangannya tetap keren kok.

Selain itu, gue juga mengunjungi Manjanggul Lava Tube, gua lava yang terbentuk akibat letusan gunung berapi ribuan tahun lalu. Guanya panjang banget dan suhunya dingin. Serasa lagi masuk ke dunia lain. Kejutan datang pas gue lagi asyik foto-foto di dalam gua. Tiba-tiba mati lampu! Semua orang panik. Gue langsung nyalain senter HP dan berusaha tenang. Ternyata, listriknya cuma mati sebentar. Tapi lumayan bikin jantung gue deg-degan.

Hari 5: Balik Seoul, Refleksi, dan Janji Akan Kembali


Hari 5: Balik Seoul, Refleksi, dan Janji Akan Kembali

Setelah puas menjelajahi Jeju Island, gue balik ke Seoul. Perjalanan road trip ini terasa singkat banget. Banyak tempat yang belum sempat gue kunjungi, banyak makanan yang belum sempat gue coba, dan banyak pengalaman yang belum sempat gue rasakan.

Selama road trip ini, gue belajar banyak hal. Gue belajar tentang budaya Korea yang unik dan menarik. Gue belajar tentang sejarah Korea yang panjang dan kaya. Gue belajar tentang keramahan orang Korea yang tulus dan hangat. Dan yang paling penting, gue belajar tentang diri gue sendiri. Bahwa gue bisa lebih mandiri, lebih berani, dan lebih terbuka terhadap hal-hal baru.

Road trip ini bukan cuma sekadar liburan. Ini adalah petualangan yang mengubah hidup gue. Gue jadi lebih mencintai Korea Selatan, bukan cuma karena K-Pop dan drama Koreanya, tapi juga karena keindahan alamnya, kekayaan budayanya, dan keramahan orang-orangnya.

Gue janji, gue pasti akan kembali ke Korea Selatan. Mungkin nggak dalam waktu dekat, tapi gue pasti akan kembali. Dan kali ini, gue akan menjelajahi Korea lebih dalam lagi. Siapa tahu, gue bisa nemuin oppa idaman di sana (sambil kedip mata).

Pelajaran Penting (Biar Gak Buntung kayak Gue):

Bikin Itinerary yang Fleksibel: Jangan terpaku sama itinerary yang kaku. Korea itu dinamis, banyak hal menarik yang bisa ditemuin di luar rencana. Jadi, siapin itinerary sebagai panduan aja, tapi jangan takut buat mengubahnya kalau ada kesempatan yang lebih menarik. Pelajari Bahasa Korea Dasar: Nggak perlu fasih banget, yang penting bisa ngomong beberapa kalimat dasar kayak "Annyeonghaseyo" (halo), "Kamsahamnida" (terima kasih), dan "Eolmayeyo?" (berapa harganya?). Lumayan buat bikin interaksi lebih lancar dan dapet senyum dari orang Korea. Bawa Adapter Colokan: Colokan di Korea beda sama di Indonesia. Jangan lupa bawa adapter biar nggak kebingungan nge-charge HP atau kamera. Siapkan Uang Tunai: Nggak semua tempat di Korea menerima kartu kredit atau debit. Terutama di pasar tradisional atau toko-toko kecil. Jadi, siapin uang tunai yang cukup biar nggak repot. Hormati Budaya Lokal: Orang Korea sangat menghargai sopan santun. Jangan buang sampah sembarangan, jangan berisik di tempat umum, dan jangan lupa membungkuk saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua. Jangan Takut Nyasar: Nyasar itu bagian dari petualangan. Justru dengan nyasar, lo bisa nemuin tempat-tempat yang nggak ada di peta dan pengalaman yang nggak terduga. Tapi tetep hati-hati ya, jangan sampai nyasar di tempat yang berbahaya. Siapkan Mental Untuk Kejutan Budaya: Dari ajumma galak sampai aturan lalu lintas yang beda, siap-siap aja sama kejutan-kejutan kecil. Anggap aja bumbu perjalanan biar gak flat. Cari Teman Lokal (atau Turis Lain): Solo traveler memang asik, tapi lebih seru lagi kalau bisa ketemu teman baru. Bisa saling tukar cerita, minta rekomendasi tempat wisata, atau sekadar nemenin makan biar gak kesepian.

Intinya, road trip keliling Korea itu seru banget. Tapi jangan lupa buat siapin diri dengan baik dan nikmatin setiap momennya. Korea itu indah, unik, dan penuh kejutan. Selamat berpetualang! Dan semoga lo nemuin oppa yang lebih oke dari punya gue (hehe!).

Posting Komentar untuk "Korsel Gak Cuma Oppa: Road Trip Edan Bikin Gue Jatuh Cinta (Plus, Minus Kagetnya)"