Liburan Ala Local: Hidden Gems Korea Bikin Nagih!

Liburan ala Local: Hidden Gems Korea

Liburan Ala Local: Hidden Gems Korea Bikin Nagih!

Gue ke Korea Selatan, bukan buat ketemu oppa-oppa (walaupun kalau ketemu Lee Min Ho ya nggak nolak juga sih, hehe!). Tujuan utama gue adalah merasakan Korea yang bukan cuma mainstream, yang nggak cuma Namsan Tower, Myeongdong, atau istana-istana yang penuh turis. Gue pengen ngerasain vibe Korea yang real, yang biasa dinikmatin sama orang lokal. Dan, boy oh boy, Korea nggak mengecewakan!

Persiapan buat trip ini lumayan ribet. Riset sana-sini, baca blog orang, nonton video YouTube, sampe akhirnya gue bikin itinerary super detail. Tapi, seperti biasa, rencana itu cuma buat di awal. Realitanya? Ya ambyar di tengah jalan! Tapi justru di situ serunya. Gue jadi nemuin hidden gems yang nggak ada di guidebook manapun.

Jeonju Hanok Village: Lebih Otentik dari Bukchon


Jeonju Hanok Village: Lebih Otentik dari Bukchon

Oke, semua orang juga tau Bukchon Hanok Village di Seoul. Tapi, percayalah, Jeonju Hanok Village jauh lebih chill dan otentik. Suasana di sini kayak bawa lo balik ke masa lalu. Rumah-rumah tradisional Hanok berjejer rapi, jalanan sempit dipenuhi toko-toko kerajinan tangan, dan aroma makanan tradisional yang bikin perut keroncongan.

Gue nyewa Hanbok (baju tradisional Korea) di sini. Harganya lebih murah dibanding di Seoul dan pilihan modelnya juga banyak. Terus, gue keliling desa, foto-foto ala-ala putri kerajaan, sambil nyobain berbagai macam jajanan. Yang paling gue suka itu bibimbap Jeonju. Katanya sih, bibimbap di sini yang paling enak se-Korea. Dan bener aja, rasanya nampol! Beda banget sama bibimbap yang biasa gue makan di resto Korea di Jakarta. Bumbu gochujangnya lebih berasa, sayurannya lebih segar, dan yang pasti, porsinya lebih gede!

Oh iya, jangan lupa cobain makgeolli (anggur beras Korea) di Jeonju. Banyak bar-bar tradisional yang nyediain makgeolli dengan berbagai rasa. Gue nyobain yang rasa madu. Rasanya manis, asem, seger, dan bikin kepala agak pusing dikit. Tapi enak! Cocok buat nemenin sore yang santuy.

Tips dari gue: Datang ke Jeonju Hanok Village pas hari kerja. Soalnya kalau weekend, tempat ini rame banget kayak pasar malem.

Busan: Lebih dari Sekadar Pantai Haeundae


Busan: Lebih dari Sekadar Pantai Haeundae

Busan udah terkenal banget dengan Pantai Haeundae yang super ramai itu. Tapi, Busan punya banyak spot lain yang lebih menarik dan nggak terlalu crowded. Salah satunya adalah Gamcheon Culture Village.

Gamcheon Culture Village ini dulunya adalah pemukiman kumuh yang disulap jadi desa wisata warna-warni. Rumah-rumah di sini dicat dengan warna-warna cerah dan dihias dengan berbagai macam mural dan instalasi seni. Hasilnya? Instagramable banget! Setiap sudut di desa ini kayak spot foto yang wajib diabadikan.

Gue nyasar berkali-kali di Gamcheon Culture Village. Soalnya jalanannya sempit dan berliku-liku kayak labirin. Tapi justru di situ serunya. Gue jadi nemuin gang-gang kecil yang penuh dengan toko-toko unik dan kafe-kafe lucu. Gue nemu toko yang jual gantungan kunci handmade dengan karakter-karakter kartun yang gemesin. Gue juga nemu kafe yang nyediain kopi dengan latte art yang super kreatif.

Selain Gamcheon Culture Village, gue juga suka banget ke Taejongdae Park. Taman ini terletak di pinggir laut dan menawarkan pemandangan yang spektakuler. Lo bisa naik Danubi Train (kereta wisata) buat keliling taman dan menikmati keindahan alamnya. Atau, lo bisa jalan kaki buat menikmati udara segar dan suara ombak yang menenangkan.

Kejadian Absurd: Gue pernah kejebak hujan badai di Taejongdae Park. Gue berteduh di bawah pohon, tapi tetap aja basah kuyup. Akhirnya, gue lari-lari ke convenience store terdekat dan beli payung plastik yang murah meriah. Payungnya sih murah, tapi lumayan lah buat ngelindungin gue dari hujan. Tapi yang bikin ngakak, payungnya malah kebalik kena angin kencang! Alhasil, gue tetap aja basah kuyup.

Gyeongju: Kota Sejarah yang Bikin Kagum


Gyeongju: Kota Sejarah yang Bikin Kagum

Gyeongju adalah ibu kota Kerajaan Silla yang berjaya di Korea pada abad ke-7 hingga ke-9. Kota ini kaya akan situs-situs sejarah dan budaya yang menakjubkan. Salah satunya adalah Bulguksa Temple.

Bulguksa Temple adalah kuil Buddha yang dibangun pada abad ke-8. Kuil ini dianggap sebagai salah satu kuil Buddha terindah di Korea. Arsitekturnya megah dan detail, ornamennya indah, dan suasananya sangat tenang. Gue bisa berjam-jam duduk di kuil ini, menikmati kedamaian dan keindahan alam sekitarnya.

Selain Bulguksa Temple, gue juga mengunjungi Tumuli Park. Tumuli Park adalah kompleks pemakaman kerajaan Silla. Di sini terdapat puluhan gundukan tanah yang merupakan makam para raja dan ratu Silla. Gundukan-gundukan ini terlihat sangat unik dan menarik. Lo bisa masuk ke salah satu makam yang dibuka untuk umum dan melihat artefak-artefak bersejarah yang ditemukan di dalamnya.

Pelajaran yang Gue Dapet: Berkunjung ke Gyeongju bikin gue sadar betapa kayanya sejarah dan budaya Korea. Gue jadi lebih menghargai warisan leluhur dan lebih bangga jadi bagian dari peradaban manusia.

DMZ (Demilitarized Zone): Pengalaman yang Bikin Merinding


DMZ (Demilitarized Zone): Pengalaman yang Bikin Merinding

DMZ adalah zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Zona ini merupakan simbol dari perpecahan kedua negara dan menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia. Tapi, DMZ juga menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer di Korea Selatan.

Gue ikut tur ke DMZ. Selama tur, gue diajak mengunjungi berbagai macam tempat, seperti Joint Security Area (JSA), tempat pertemuan antara tentara Korea Utara dan Korea Selatan, dan Third Infiltration Tunnel, terowongan yang digali oleh Korea Utara untuk menyusup ke Korea Selatan.

Suasana di DMZ sangat tegang dan mencekam. Gue bisa merasakan ketegangan antara kedua negara. Gue juga bisa melihat langsung tentara Korea Utara yang berdiri berjaga di perbatasan. Pengalaman ini bikin gue merinding dan merenungkan betapa berharganya perdamaian.

Opini Spontan: Gue nggak ngerti kenapa orang Korea Utara dan Korea Selatan nggak bisa bersatu. Padahal, mereka punya bahasa dan budaya yang sama. Semoga aja suatu hari nanti, kedua negara ini bisa bersatu kembali.

Pulau Jeju: Lebih dari Sekadar Pemandangan Alam


Pulau Jeju: Lebih dari Sekadar Pemandangan Alam

Pulau Jeju udah terkenal banget dengan pemandangan alamnya yang indah. Tapi, Pulau Jeju juga punya banyak hal lain yang menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Olle Trails.

Olle Trails adalah jalur hiking yang mengelilingi Pulau Jeju. Ada lebih dari 20 Olle Trails yang bisa lo pilih, dengan tingkat kesulitan dan pemandangan yang berbeda-beda. Gue milih Olle Trail yang melewati pantai, hutan, dan perkampungan nelayan.

Selama hiking, gue menikmati keindahan alam Pulau Jeju yang luar biasa. Gue melihat pantai dengan pasir putih yang lembut, tebing-tebing karang yang menjulang tinggi, dan hutan-hutan yang rimbun. Gue juga bertemu dengan penduduk lokal yang ramah dan murah senyum.

Kejadian Konyol: Gue nyasar di Olle Trail. Gue salah belok dan masuk ke hutan yang lebat. Gue panik banget, karena gue nggak bawa peta atau kompas. Untungnya, gue ketemu sama seorang nenek yang lagi nyari jamur. Nenek itu nunjukkin gue jalan keluar dari hutan dan nganterin gue sampe ke jalan utama. Gue berterima kasih banget sama nenek itu dan ngasih dia sebotol air mineral.

Makanan Korea yang Nggak Boleh Dilewatkan


Makanan Korea yang Nggak Boleh Dilewatkan

Selain tempat-tempat wisata yang keren, Korea juga terkenal dengan makanannya yang enak-enak. Gue udah nyobain berbagai macam makanan Korea, mulai dari yang mainstream sampe yang anti-mainstream.

Tteokbokki: Kue beras yang dimasak dengan saus gochujang pedas. Cocok buat lo yang suka makanan pedas. Kimchi jjigae: Sup kimchi yang asam dan pedas. Cocok buat dimakan pas cuaca dingin. Samgyeopsal: Daging babi panggang yang dimakan dengan daun selada, bawang putih, dan saus ssamjang. Cocok buat makan rame-rame bareng temen-temen. Bibimbap: Nasi campur dengan sayuran, daging, telur, dan saus gochujang. Cocok buat yang pengen makan sehat dan enak. Hotteok: Pancake manis yang diisi dengan gula merah, kacang, dan kayu manis. Cocok buat dessert.

Sindiran Ringan: Harga makanan di Korea emang agak mahal. Tapi, worth it lah sama rasanya. Lagian, liburan kan emang harus keluar duit, ya kan?

Kesimpulan: Korea Bikin Nagih!


Kesimpulan: Korea Bikin Nagih!

Liburan ke Korea kali ini bener-bener unforgettable. Gue nemuin banyak hidden gems yang nggak ada di guidebook. Gue ngerasain vibe Korea yang real dan otentik. Gue juga nyobain berbagai macam makanan yang enak-enak.

Korea emang bikin nagih! Gue udah nggak sabar pengen balik lagi ke Korea dan menjelajahi tempat-tempat lain yang belum gue datengin. Mungkin next time gue mau ke Gangwon-do buat main ski atau ke Daegu buat nyobain makchang (usus sapi panggang).

Pesan dari Gue: Jangan takut buat nyasar pas liburan. Soalnya, justru di saat nyasar itulah lo bakal nemuin hal-hal yang nggak terduga dan bikin liburan lo jadi lebih seru. Dan yang paling penting, jangan lupa buat bawa kamera buat ngabadikan semua momen indah lo!

Tambahan: Jangan lupa belajar bahasa Korea dasar. Minimal tau cara bilang "annyeonghaseyo" (halo), "kamsahamnida" (terima kasih), dan "eotteoke haseyo?" (bagaimana caranya?). Soalnya, nggak semua orang Korea bisa bahasa Inggris.

Oke deh, segitu dulu cerita dari gue. Semoga artikel ini bisa jadi inspirasi buat lo yang pengen liburan ke Korea. Annyeong! (Sampai jumpa!).

Posting Komentar untuk "Liburan Ala Local: Hidden Gems Korea Bikin Nagih!"